Cara Menjauhkan Anak dari TV dan
Bermain Game
Sahabat Shalihah, dimasa
sekarang ini telah terjadi pergeseran perilaku akibat perkembangan teknologi.
Salah satunya adalah kecenderungan anak-anak bahkan termasuk balita yang lebih
banyak duduk di depan TV atau barang elektronik lainnya (HP, Komputer, Laptop)
sehingga anak menjadi kurang gerak dan hal ini bisa terbawa menjadi kebiasaan
sampai mereka menjadi dewasa.
Dampak negatif dari
kebiasaan anak yang terlalu lama menonton TV dan bermain game di HP atau computer
adalah:
1. kurang berkembangnya
motorik halus maupun motorik kasarnya
2. daya kreasi anak juga
kurang terasah
3. kecenderungan memiliki
berat badan berlebih karena kurang bergerak
5. terpapar efek negatif
dari tayangan televisi yang kurang edukatif
6. terpapar efek negatif
dari jenis game yang sarat kekerasan
7. anak tidak belajar
bersosialisasi.
Karena itu sebaiknya
orangtua dapat mengalihkan perhatian anak dari TV dan HP/computer. Dan berikut
ini adalah hal yang dapat ibu upayakan untuk menjauhkan anak dari TV dan
bermain game:
1. Ajak anak untuk
bermain
Anak terutama balita
sebenarnya sangat menyukai berbagai permainan bersama orangtuanya. Ajak anak
untuk bermain, misalnya: petak umpet, kejar-kejaran, atau perang bantal. Sudah
pasti seru. Lihatlah berbagai ekspresi gembira anak: tertawa lepas, melompat
dan berteriak kegirangan.
2. Ajak pula anak untuk
mencari ide permainan yang seru
Misalnya: memasukkan bola
ke ember atau keranjang yang besar. Selain mengasah motorik anak, juga akan
menstimulasi kecerdasannya untuk berfikir mencari ide-ide yang menarik. Saat
anak menikmati bermain, maka akan lebih mudah bagi ibu untuk mengalihkan
perhatiannya dari TV dan game.
3. Mengajak berolahraga
Terdapat berbagai jenis
olahraga yang bisa dilakukan sesuai keterampilan dan umur anak. Untuk anak
balita: dapat diajarkan cara menendang dan menangkap bola. Jenis olahraga yag
tak kalah menarik adalah: berenang atau bersepeda.
4. Menamkan kebiasaan
membaca buku
Tumbuhkan kecintaan
membaca buku kepada anak sejak dini. Untuk balita, dapat diajarkan dengan
mengenal buku dan melihat buku cerita bergambar dan menceritakan kisahnya
kepada anak.
5. Membuat agenda
kegiatan positif bagi anak
Terkadang anak terlalu
sering menonton TV dan bermain game dikarenakan dia tidak paham harus melakukan
apa untuk mengisi waktunya. Karena itu,
sebaiknya orangtua membuat agenda kegiatan positif bagi anak, sehingga
anak tidak terpaku pada TV dan game saja. Misalnya: pagi: mewarnai, siang:
menempel gambar dari potongan majalah, sore: dibacakan cerita. Sampaikan agenda
tersebut kepada anak dan jangan lupa, ibu harus konsisten menjalankan agenda
yang telah disusun.
6. Jelaskan dampak
negatif menonton TV dan bermain game
Berikan pengertian kepada
anak akan dampak negatif menonton TV dan bermain game. Saat anak memahaminya,
maka akan lebih mudah bagi orangtua untuk membatasi kegiatan ini.
Pada intinya, buatlah
anak untuk dapat melihat bahwa terdapat banyak kegiatan yang menyenangkan dan
bermanfaat selain menonton TV dan bermain game. Dan juga bahwa terdapat banyak
dampak negatif dari tayangan TV dan game. Sebaiknya orangtua juga tidak terlalu longgar dalam menegakkan
peraturan di rumah untuk menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab pada
anak. Semoga bermanfaat.
Profil Penulis:
Nama pena: Artisha ( Nama asli: Artis Hardiyati - Titis)
~ Menulis untuk menebar semangat kebaikan, amar ma’ruf nahi mungkar
~
Fb: artis hardiyati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar